Wednesday, April 16, 2014

Pemilu 2014

Pemilihan umum anggota DPR, DPD dan DPRD Indonesia 2014 diselenggarakan pada 9 April 2014 secara serentak di Indonesia. Ini akan menjadi pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD langsung ketiga di Indonesia.
Daftar kandidat anggota DPR daerah pemilihan DKI Jakarta II
Pemilihan ini dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014 serentak di seluruh Indonesia. Namun untuk pemilih di luar negeri, hari pemilihan ditetapkan oleh penitia pemilihan setempat antara tanggal 5 atau 6 April 2014 di masing-masing negara domisili pemilih. Pemilihan di luar negeri hanya terbatas untuk anggota DPR di daerah pemilihan DKI Jakarta II, tidak ada pemilihan anggota perwakilan daerah untuk ini.

Hasil Quick-Qount versi kompas :
  1. PARTAI NASDEM 6,71%

  2. PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 9,12%
  3. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 6,99%
  4. PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP) 19,24%
  5. PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) 15,01%
  6. PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (GERINDRA) 11,77%
  7. PARTAI DEMOKRAT 9,43%
  8. PARTAI AMANAT NASIONAL 7,51%
  9. PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) 6,68%
  10. PARTAI HATI NURANI RAKYAT (HANURA) 5,1%
  11. PARTAI BULAN BINTANG 1,5%
  12. PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA (PKPI) 0,95%

Persentase Suara Masuk : 99,25%
Suara sah : 65,68% Tidak sah : 7,78% Tidak digunakan : 26,54%


Membahas pemilu, sebenarnya saya lebih memilih partai yang jelas kalah daripada golput. Lihat saja kampanye mereka, sudah berisik, jalan macet, keindahan alam ternodai karena spanduk mereka, sudah gitu ada saja politik uang. Contoh politik uang :
  1. Membagi-bagikan uang secara langsung seperti yang terjadi di Sulawesi Tengah dan Kalimantan Tengah
  2. Pembagian kupon/voucher : Di Sidoarjo, Jawa Timur, kupon ini tertulis "kupon ini dapat ditukarkan dengan sembako"
  3. Jual beli surat undangan memilih, di Jayapura, Papua, kertas ini diperjualbelikan dengan harga Rp 100.00-Rp 150.000
Belum mulai pemilu saja sudah melakukan suap-menyaup, nanti jika terpilih menjadi anggota DPR, anggota DPRD, anggota DPD, bahkan presidan atau wakil presiden, bakal jadi apa Indonesia ini??? Jika kalian ingin menyuarakan hak pilih kalian, janganlah memilih caleg yang senang suap-menyuap+korupsi, pilihlah caleg yang benar-benar jujur dan bersih.

0 comments:

Post a Comment